Kamis, 26 Januari 2012

SDM Indonesia dalam Persaingan Global


Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan.Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu:
Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta. 
Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.
Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang.
Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya perguruan tinggi ikut bertanggungjawab. Fenomena penganguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.

Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumberdaya alam intensif (hutan, dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial dan produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas SDM dalam menghadapi persaingan ekonomi global.
 
Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia untuk kembali memperbaiki kesalahan pada masa lalu. Rendahnya alokasi APBN untuk sektor pendidikan tidak lebih dari 12% pada pemerintahan di era reformasi. Ini menunjukkan bahwa belum ada perhatian serius dari pemerintah pusat terhadap perbaikan kualitas SDM.Padahal sudah saatnya pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah secara serius membangun SDM yang berkualitas.Sekarang bukan saatnya lagi Indonesia membangun perekonomian dengan kekuatan asing. Tapi sudah seharusnya bangsa Indonesia secara benar dan tepat memanfaatkan potensi sumberdaya daya yang dimiliki (resources base) dengan kemampuan SDM yang tinggi sebagai kekuatan dalam membangun perekonomian nasional.




























Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah merupakan pengelolaan kegiatan-kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mendapatkan dana (raising of funds) yang dibutuhkan oleh perusahaan dan usaha-usaha bagaimana menggunakan dana (allocation of funds) tersebut secara efisien dan efektif.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada dua tugas utama manajer keuangan dalam menjalankan fungsinya yaitu :
1. bagaimana memperoleh dana dari sumber-sumber potensial,2. bagaimana menggunakan dana yang telah diperolehMasalah keuangan dalam perusahaan pada hakekatnya adalah bagaimana menyeimbangkan antara aktiva (struktur kekayaan) dan passiva (struktur finansial dan struktur modal).Sumber-sumber dana perusahaanDana/modal menurut asalnya dapat bersumber dari :1. Dana yang bersumber dari luar (external financing), yaitu pembelanjaan dari luar perusahaan, yang meliputi (1) dana dari pemilik (penjualan saham dan obligasi, dan (2) Kredit yang diterima dari pihak luar perusahaan.2. Dana yang bersumber dari dalam (internal financing), yaitu pembelanjaan yang berasal dari dalam perusahaan, yang meliputi : (1) Laba ditahan (retained earning), (2) akumulasi penyusutan, (3) dana cadangan, dan (4) penjualan aktiva tetap.Dana yang berasal dari pemilik untuk ditanamkan dalam perusahaan akan menjadi “Modal Sendiri”, sedangkan Dana yang berasal dari Kreditur, akan merupakan utang perusahaan (Modal Asing).

Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya,untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi dan tidak berakhir dengan penjualan.Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko,1982).Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan,perencanaan,pelaksanaan dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.(Kotler,1980). Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya.Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".
Fungsi Manajemen Pemasaran
Fungsi manajemen pemasaran meliputi riset konsumen, pengembangan produk, komunikasi-promosi, distribusi, penetapan harga dan pemberian servis. Semua kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui, melayani, memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen.
Berubahnya Praktik Pemasaran dengan Internet (Internet Marketing)

Munculnya internet telah sangat meningkatkan kemampuan perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih cepat, lebih akurat, mencakup kisaran waktu dan ruang yang lebih luas, dengan biaya yang lebih sedikit, dan dengan kemampuan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pelanggan dan membuat tawaran menjadi lebih pribadi. Banyak sekali perusahaan yang telah menciptakan situs web untuk menginformasikan dan mempromosikan produk dan layanan mereka. Pers populer telah memberikan perhatian yang besar pada situs web konsumen. Pada tahun 2000, lebih dari 106 juta orang Amerika masuk online, dengan 80 persen mencari informasi,73 persen mencari produk atau jasa sebelum membelinya, 68 persen mencari informasi perjalanan, dan 65 persen mencari informasi tentang film, buku, dan kegiatan waktu luang.Dari data tersebut, terlihat internet memang tempat menjadi pemasaran produk dan jasa yang paling menjanjikan saat ini. Karena jangkauan yang luas, ke seluruh dunia. Selain itu juga karena pasarnya yang tertarget dan sistem otomatisasinya, membuat pemasaran jadi lebih efektif dan efisien dari segi biaya, waktu dan tenaga. Sebenarnya masih banyak lagi kelebihan-kelebihan dalam memasarkan suatu bisnis melalui internet.



Manajemen Sumber Daya Alam
Manajemen Sumber Daya Manusia-SDM (human resourses-HR management) adalah sebuah proses dalam menangani pegawai,karyawan, buruh dan lainnya supaya kita dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam pekerjaan yang dilakukan karyawan tersebut pada perusahaan atau sebuah organisasi yang dinaunginya.
Menurut A.F. Stoner, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Menurut Robert L. Mathis-John H. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan system-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu unsure penunjang organisasi, dan dapat pula diartikan sebagai manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi atau potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya karena potensi merupakan suatu asset dan sangat berfungsi sebagai madal non-material dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujutkan sebagai menjadi potensi yang nyata baik secara fisik maupun non-fisik untuk dapat mewujutkan eksistensi di dalam organisasi tersebut. Organisasi-organisasi yang masih kecil maupun yang bersifat tradisional biasanya focus terhadap Sumber Daya Manusia belum dijalankan atau dilaksanakan secara efektif. Karena organisasi-organisasi tersebut lebih memilih focus terhadap fungsi-fungsi produksi, keuangan, dan pemasaran yang biasanya selalu berorientasi dalam jangka pendek.
Dalam mengelola sumber daya manusia di era globalisasi bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu, berbagai macam suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk mendukung proses terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas. Perusahaan yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif di mata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas sumber daya manusianya.
Oleh karena itu peran manajemen sumber daya manusia dalam organisasi tidak kecil, bahkan sebagai sentral pengelola maupun penyedia sumber daya manusia bagi departemen lainnya.



Manajemen adalah seni dan ilmu sebagai alat proses pengelolaan sumber daya dan dana mekanisme fungsional dan tujuan yang ditetapkan”.
  • Seni Yaitu ekspresi jiwa seseorang berupa kebijakan sehingga nampak indah, bersifat universal dan tidak tergantung pada siapapun.
  • Ilmu Yaitu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis.
  • Alat Yaitu perangkat yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan.
  • Proses Yaitu kegiatan yang dilakukan terus menerus dalam satu periode.
  • Pengelolaan Yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan produk.
  • Sumber Daya Yaitu aspek-aspek keunggulan. Sumber daya dibagi menjadi dua, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya alam. Sumber daya alam terdiri dari sumber daya alam hayati (sumber daya yang masih alami) dan sumber daya alam non hayati (sumber daya yang sudah melalui proses).
  • Dana / financial                                                                                                                               Dana atau finansial dapat diartikan sebagai uang, yang digolongkan menjadi enam bagian yaitu :
  • 1.  Uang Kartal, jenis uang yang memakai kertas sebagai bahan baku   
  • 2.  Uang Giral, jenis uang yang memiliki keterkaitan dengan pihak / instansitertentu. Contohnya : ATM,Anjungan Tunai Mandiri).
  • 3.  Uang Fiskal, jenis uang yang memiliki hubungan dengan aturan-aturan negara Contohnya : STNK,pasport dan visa.
  • 4.  Uang Collateral, jenis uang yang berfungsi sebagai jaminan.
  • 5.  Uang Sosial, jenis uang yang berfungsi sebagai status sosial. Contohnya KTP (Kartu Tanda Penduduk)
  • 6.  Uang Amal, jenis uang yang ditujukan untuk kegiatan amal. 


                 
                                     
                                                         

Definisi Manajemen

Di bawah ini adalah definisi dari kata manajemen :
1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Pengertian Manajemen Menurut Mary Parker Follet
Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.

Definisi / Pengertian Sentralisasi dan Desentralisasi - Ilmu Ekonomi Manajemen

A. Sentralisasi

Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.
B. Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian wewenang yang tadinya harus diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau pemda. Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkat kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat.
Macam dan Jenis Manajer / Manajemen Berdasarkan Level atau Tingkatan - Ilmu Ekonomi Manajemen.

Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian wewenang yang tadinya harus diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau pemda. Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkat kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat.



Pada umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, serta penyusunan staf namun dari sisi tingkat atau level manajemen dapat dibagi menjadi tiga / 3 macam, yakni :
1. Manajer Puncak / Top Manager
Tanggung jawab dari manajer puncak adalah keseluruhan kinerja dan keefektifan dari suatu perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan strategi yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga yang melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah.
2. Manajer Menegah / Middle Manager
Manajer tingkat menengah berada di antara manajer puncak dan manajer lini pertama. Manajer ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan serta keputusan yang diambil oleh manajer tingkat atas atau puncak.
3. Manajer Lini Pertama / First-Line Manager
Manajer tingkat bawah ini kebanyakan melakukan pengawasan atau supervisi para karyawan dan memastikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil oleh manajer puncak dan menengah telah dijalankan dengan baik. Manajer lini pertama juga memiliki andil dan turut serta dalam proses pengimplementasian strategi yang telah ditetapkan.
Tambahan Hierarki Manajemen :
Dari sisi jumlah, jumlah dari atas ke bawah berbentuk kerucut atau piramida, yaitu semakin tinggi level atau tingkatan seorang manajer, maka semakin sedikit jumlah manajer pada tingkatan tersebut.
                   

Selasa, 24 Januari 2012

Macam" dan Jenis Manajer / Manajemen Berdasarkan Level atau Tingkatan - Ilmu Ekonomi Manajemen

Pada umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, serta penyusunan staf namun dari sisi tingkat atau level manajemen dapat dibagi menjadi tiga 3 macam, yakni :

1. Manajer Puncak / Top Manager
Tanggung jawab dari manajer puncak adalah keseluruhan kinerja dan keefektifan dari suatu perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan strategi yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga yang melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah.
2. Manajer Menegah / Middle Manager
Manajer tingkat menengah berada di antara manajer puncak dan manajer lini pertama. Manajer ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan serta keputusan yang diambil oleh manajer tingkat atas atau puncak.
3. Manajer Lini Pertama / First-Line Manager
Manajer tingkat bawah ini kebanyakan melakukan pengawasan atau supervisi para karyawan dan memastikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil oleh manajer puncak dan menengah telah dijalankan dengan baik. Manajer lini pertama juga memiliki andil dan turut serta dalam proses pengimplementasian strategi yang telah ditetapkan.
Tambahan Hierarki Manajemen: Dari sisi jumlah, jumlah dari atas ke bawah berbentuk kerucut atau piramida, yaitu semakin tinggi level atau tingkatan seorang manajer, maka semakin sedikit jumlah manajer pada tingkatan tersebut.
Mengelola Dalam Lingkungan Kerja Baru
1) Manajemen
Pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif melalui planning, organizing, leading (actuating), dan controlling sumber daya organisasi.
Fungsi Manajemen :
1. Perencanaan
• Menentukan tujuan-tujuan, menentukan tugas, menentukan sumber daya
2. Pengorganisasian
• Menentukan dan mengelompokkan tugas-tugas, alokasi sumber daya, penentuan otoritas
3. Kepemimpinan
• Pengaruh → Motivasi
4. Pengendalian
• Mengawasi aktivitas, koreksi, mengawasi target dan tujuan
Proses Manajemen
• Input (sumber daya)
- Man, materials, money, machine, method, information
• Proses
- Perencanaan : menilik tujuan dan cara pencapaian
- Pengorganisasian : pemenuhan tanggung jawab untuk pencapain tujuan
- Kepemimpinan : menggunakan pengaruh untuk memotivasi bawahan
- Pengendalian : mengawasi kegiatan dan melaksanakan koreksi
• Output (kinerja)
- Mencapai tujuan, produk, jasa, efisiensi, efektivitas
2) Kinerja
Kemampuan organisasi untuk mempertahankan tujuannya dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien.
Organisasi
Kesatuan sosial yang dirahkan dengan tujuan dan dibentuk dengan penuh pertimbangan. Entitas sosial merupakan dua orang atau lebih, diarahkan dengan tujuan (dirancacng untuk mencapai output tertentu).
Efektivitas → melakukan pekerjaan dengan benar
Sejauhmana organisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan
Efisiensi → melakukan pekerjaan dengan benar atau sesuai standar
Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
Jenis-jenis Manajer, berdasarkan :
1. Perbedaan vertikal atau hirarki
a. Top Manager
Seorang manajer yang berada pada puncak hirarki dan bertanggung jawab atas keseluruhan organisasi. Contoh : Dirut, Presiden Direktur, CEO.
b. Middle Manager
Manajer yang bekerja pada tingkat menengah organisasi dan bertanggung jawab atas unit usaha dan departemen utama,. Contoh : Direktur Produksi, Pemasaaran, Kepala Divisi.
Project Manager
Manajer yang bertanggung jawab untuk pekerjaan sementara yang melibatkan partisipasi orang yang datang dari berbagai fungsi yang dan tingkatan organisasi
c. First Line Manager atau Lower Manager
Seorang manajer yang secara langsung bertanggung jawab atas produksi barang dan jasa. Contoh : Supervisor
2. Perbedaan Horizontal (luas ruang lingkup tugas)
a. General Manager
Manajer yang bertanggung jawab terhadap beberapa departemen yang menjalankan fungsi yang berbeda atau manajer yang bertanggung jawab untuk divisi yang berdiri sendiri (mandiri).
b. Functional Manager
Manajer yang bertanggung jawab atas departemen yang menjalankan tugas fungsional tunggal serta memiliki karyawan dengan pelatihan dan keahlian yang serupa. Contoh : Direktur Produksi, Pemasaaran, Kepala Divisi.


Manajemen Keuangan


Tujuan Perusahaan adalah Perusahaan memiliki tujuan yang bermacam-macam. Ada yang berpendapat bahwa tujuan perusahaan untuk mencapai keuntungan / laba maksimal atau laba yang sebasar-besarnya, yang lain berpendapat untuk memakmurkan pemiliknya, sedangkan yang lain menyatakan memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Pada kesempatan ini dapat dikemukakan bahwa tujuan perusahaan ada 3 macam 1. Mencapai atau memperoleh laba maksimal atau kemakmuran pemilik perusahan.                        2. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan (going concern)                                                        3. Mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab sosial perusahaan

Pengertian 
Manajemen keuangan menyangkut aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh (mendapatkan) dana dan menggunakan (mengalokasikan) dana tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan.Aktivitas kebutuhan dana dan kegiatan investasi perlu kajian terus menerus karena kebutuhan berubah setiap waktu sesuai volume usaha. Perubahan sekumpulan dana dikenal dengan aliran dana ( funds flow ). Tugas mengelola dana merupakan tugas 
manajemen keuangan perusahaan. Manajemen keuangan merupakan bahagian dari aktivitas manajemen perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas perolehan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan oleh perusahaan, sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut manajemen keuangan merupakan bahagian tugas pimpinan dengan tanggung jawab utama adalah membuat keputusan yang menyangkut investasi dan pembiayaan perusahaan dengan prinsip efektif dan efisien. Dalam kaitan ini terkandung fungsi manajemen perencanaan,pengorganisasi,pengarahan dan pengendalian dalam menggunakan dan memenuhi kebutuhan keuangan perusahaan.Berdasarkan hal yang telah dikemukakan maka manajemen keuangan (Financial Management) yang pada literatur lain disebutkan sebagai pembelanjaan, adalah 
segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana,menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana memperoleh aset, mendanai aset dan mengelola aset untuk mencapai tujuan perusahaan. 
Sehingga dari defenisi tersebut ada 3 fungsi utama dalam manajemen keuangan yaitu :
1. Keputusan Investasi (Investment Decision)
2. Keputusan Pendanaan (Financing Decision)
3. Keputusan Pengelolaan Aset (Assets Management Decision)
Maka Fungsi manajemen keuangan untuk memperoleh dana dan mengalokasiannya 
berlaku untuk semua jenis organisasi,  yaitu : 
- Profit oriented
- Not for profit organization
Jadi fungsi seseorang yang bertanggung jawab dengan aspek keuangan organisasi 
adalah :
- Merencanakan
- Memperoleh
- Menggunakan dana untuk tujuan memaksimalkan nilai perusahaan.
Secara umum manajemen keuangan berhubungan dengan aktivitas :
1. Merencanakan dan meramalkan keuangan, manajer keuangan berhubungan 
dengan eksekutif yang bertanggung jawab dalam perencanaan aktivitas 
perusahaan keseluruhan.
2. Manajer keuangan memperhatikan dan bertanggung jawab dengan keputusan 
investasi dan pembiayaan serta interaksinya.
3. Manajer keuangan berinteraksi dengan manajer lainnya dalam organisasi 
dalam mendukung kegiatan operasional yang paling efisien.
4. Manajer keuangan berhubungan dengan sumber perolehan dana perusahaan 
melalui pasar uang (money markets) dan pasar modal (capital market). Kaitan manajemen keuangan dengan disiplin ilmu lainnya.Berhubungan dengan disiplin lainnya terutama Ilmu Akuntansi. Akuntansi menghasilkan laporan keuangan yang bermanfaat bagi manajemen dalam mengevaluasi kinerja perusahaan dimasa lalu, dan pembuatan keputusan masa datang. Manajemen keuangan tidak terlepas dari aspek perpajakan. Manajemen keuangan berhubungan dengan topik ekonomi makro seperti perbankan, serta mekanisme pasar barang dan pasar modal. Manajemen keuangan berkaitan dengan teori Ekonomi mikro, Manajemen pemasaran, Manajemen produksi ( Operasional ), Manajemen personalia dan Manajemen kuantitatif.

Tujuan Manajemen Keuangan
Adalah memaksimumkan keuntungan (maksimisasi profit) tapi pengertian terbatas tidak memperhatikan dimensi waktu dan faktor resiko. yang tepat adalah memaksimisasi kesejahteraan atau  kemakmuran pemegang saham punya arti maksimalkan Present Value (nilai Sekarang) dan pertimbangan resiko. Maksimisasi nilai (value maximization) lebih menekankan kepada aliran kas yang benar-benar terjadi dari pada sekedar ukuran laba bersih dari pengertian akuntansi. Nilai perusahaan dimaksudkan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh investor saat ini jika seandainya perusahaan dijual. Disamping itu juga memperhatikan tanggung jawab sosial kepada masyarakat, memberikan sumbangan berarti kepada lingkungan sosial, memperhatikan hukum & perundang-undangan serta aspek sosial lain, antisipatif tehadap lingkungan. Dengan demikian Manajemen Keuangan itu sendiri Kurangnya Perkembangan Sosial Dan Kebudayaan Indonesia akibat Sumber Daya Alam, Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif. Manusia tidak sekedar mengandalkan hidup mereka pada kemurahan lingkungan hidupnya seperti ketika Adam dan Hawa hidup di Taman Firdaus. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengelola lingkungan dan mengolah sumberdaya secara aktif sesuai dengan seleranya. Karena itulah manusia mengembangkan kebiasaan yang melembaga dalam struktur sosial dan kebudayaan mereka. Karena kemampuannya beradaptasi secara aktif itu pula, manusia berhasil menempatkan diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi dan paling luas persebarannya memenuhi dunia. Di lain pihak, kemampuan manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif itu telah membuka peluang bagi pengembangan berbagai bentuk organisasi dan kebudayaan menuju peradaban. Dinamika sosial itu telah mewujudkan aneka ragam masyarakat dan kebudayaan dunia, baik sebagai perwujudan adaptasi kelompok sosial terhadap lingkungan setempat maupun karena kecepatan perkembangannya.



Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia
Dinamika sosial dan kebudayaan itu, tidak terkecuali melanda masyarakat Indonesia, walaupun luas spektrum dan kecepatannya berbeda-beda. Demikian pula masyarakat dan kebudayaan Indonesia pernah berkembang dengan pesatnya di masa lampau, walaupun perkembangannya dewasa ini agak tertinggal apabila dibandingkan dengan perkembangan di negeri maju lainnya. Betapapun, masyarakat dan kebudayaan Indonesia yang beranekaragam itu tidak pernah mengalami kemandegan sebagai perwujudan tanggapan aktif masyarakat terhadap tantangan yang timbul akibat perubahan lingkungan dalam arti luas maupun pergantian generasi.
Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan sosial, Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka .
Betapapun cepat atau lambatnya perkembangan sosial budaya yang melanda, dan factor apapun penyebabnya, setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan reaksi pro dan kontra terhadap masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Besar kecilnya reaksi pro dan kontra itu dapat mengancam kemapanan dan bahkan dapat pula menimbulkan disintegrasi sosial terutama dalam masyarakat majemuk dengan multi kultur seperti Indonesia.

Perkembangan Sosial dan Kebudayaan Dewasa 
Masyarakat Indonesia dewasa ini sedang mengalami masa pancaroba yang amat dahsyat sebagai akibat tuntutan reformasi secara menyeluruh. Sedang tuntutan reformasi itu berpangkal pada kegiatan pembangunan nasional yang menerapkan teknologi maju untuk mempercepat pelaksanaannya. Di lain pihak, tanpa disadari, penerapan teknologi maju itu menuntut acuan nilai-nilai budaya, norma-norma sosial dan orientasi baru. Tidaklah mengherankan apabila masyarakat Indonesia yang majemuk dengan multi kulturalnya itu seolah-olah mengalami kelimbungan dalam menata kembali tatanan sosial, politik dan kebudayaan dewasa ini.
Penerapan teknologi maju
Penerapan teknologi maju untuk mempercepat pebangunan nasional selama 32 tahun yang lalu telah menuntut pengembangan perangkat nilai budaya, norma sosial disamping ketrampilan dan keahlian tenagakerja dengn sikap mental yang mendukungnya. Penerapan teknologi maju yang mahal biayanya itu memerlukan penanaman modal yang besar (intensive capital investment); Modal yang besar itu harus dikelola secara professional (management) agar dapat mendatangkan keuntungan materi seoptimal mungkin; Karena itu juga memerlukan tenagakerja yang berketrampilan dan professional dengan orientasi senantiasa mengejar keberhasilan (achievement orientation).
Tanpa disadari, kenyataan tersebut, telah memacu perkembangan tatanan sosial di segenap sector kehidupan yang pada gilirannya telah menimbulkan berbagai reaksi pro dan kontra di kalangan masyarakat. Dalam proses perkembangan sosial budaya itu, biasanya hanya mereka yang mempunyai berbagai keunggulan sosial-politik, ekonomi dan teknologi yang akan keluar sebagai pemenang dalam persaingan bebas. Akibatnya mereka yang tidak siap akan tergusur dan semakin terpuruk hidupnya, dan memperlebar serta memperdalam kesenjangan sosial yang pada gilirannya dapat menimbulkan kecemburuan sosial yang memperbesar potensi konflik sosial.dalam masyarakat majemuk dengan multi kulturnya.
Keterbatasan lingkungan (environment scarcity)
Penerapan teknologi maju yang mahal biayanya cenderung bersifat exploitative dan expansif dalam pelaksanaannya. Untuk mengejar keuntungan materi seoptimal mungkin, mesin-mesin berat yang mahal harganya dan beaya perawatannya, mendorong pengusaha untuk menggunakannya secara intensif tanpa mengenal waktu. Pembabatan dhutan secara besar-besaran tanpa mengenal waktu siang dan malam, demikian juga mesin pabrik harus bekerja terus menerus dan mengoah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap di lempar ke pasar. Pemenuhan bahan mentah yang diperlukan telah menimbulkan tekanan pada lingkungan yang pada gilirannya mengancam kehidupan penduduk yang dilahirkan, dibesarkan dan mengembangkan kehidupan di lingkungan yang di explotasi secara besar-besaran.
Di samping itu penerapan teknologi maju juga cenderung tidak mengenal batas lingkungan geografik, sosial dan kebudayaan maupun politik. Di mana ada sumber daya alam yang diperlukan untuk memperlancar kegiatan industri yang ditopang dengan peralatan modern, kesana pula mesin-mesin modern didatangkan dan digunakan tanpa memperhatikan kearifan lingkungan (ecological wisdom) penduduk setempat. Ketimpangan sosial-budaya antar penduduk pedesaan dan perkotaan ini pada gilirannya juga menjadi salah satu pemicu perkembangan norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang befungsi sebagai pedoman dan kerangka acuan penduduk perdesaan yang harus nmampu memperluas jaringan sosial secara menguntungkan. Apa yang seringkali dilupakan orang adalah lumpuhnya pranata sosial lama sehingga penduduk seolah-olahkehilangan pedoman dalam melakukan kegiatan. Kalaupun pranata sosial itu masih ada, namun tidak berfungsi lagi dalam menata kehidupan pendudduk sehari-hari. Seolah-olah terah terjadi kelumpuhan sosial seperti kasus lumpur panas Sidoarjo, pembalakan liar oleh orang kota, penyitaan kayu tebangan tanpa alas an hokum yang jelas, penguasaan lahan oleh mereka yang tidak berhak.
Kelumpuhan sosial itu telah menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan dan berlanjut dengan pertikaian yang disertai kekerasan ataupun amuk.


Peraturan dan Perundang - Undangan
Sejumlah peraturan dan perundang-undangan diterbitkan pemerintah untuk melindungi hak dan kewajiban segenap warganegara, seperti UU Perkawinan monogamous, pengakuan HAM dan pengakuan kesetaraan gender serta pengukuhan “personal, individual ownership” atas kekayaan keluarga mulai berlaku dan mempengaruhi sikap mental penduduk dengan segala akibatnya.

Pendidikan
Kekuatan perubahan yang sangat kuat, akan tetapi tidak disadari oleh kebanyakan orang adalah pendidikan. Walaupun pendidikan di manapun merupakan lembaga ssosial yang terutama berfungsi untuk mempersiapkan anggotanya menjadi warga yang trampil dan bertanggung jawab dengan penanaman dan pengukuhan norma sosial dan nilai-nilai budaya yang berlaku, namun akibat sampingannya adalah membuka cakrawala dan keinginan tahu peserta didik. Oleh karena itulah pendidikan dapat menjadi kekuatan perubahan sosial yang amat besar karena menumbuhkan kreativitas peserta didik untuk mengembangkan pembaharuan (innovation). Di samping kreativitas inovatif yang membekali peserta didik, keberhasilan pendidikan menghantar seseorang untuk meniti jenjang kerja membuka peluang bagi mobilitas sosial yang bersangkutan. Pada gilirannya mobilitas sosial untuk mempengaruhi pola-pola interaksi sosial atau struktur sosial yang berlaku. Prinsip senioritas tidak terbatas pada usia, melainkan juga senioritas pendidikan dan jabatan yang diberlakukan dalam menata hubungan sosial dalam masyarakat. Dengan demikian pendidikan sekolah sebagai unsur kekuatan perubahan yang diperkenalkan dari luar, pada gilirannya menjadi kekuatan perubahan dari dalam masyarakat yang amat potensial. Bahkan dalam masyarakat majemuk Indonesia dengan multi kulturnya, pendidikan mempunyai fungsi ganda sebagai sarana integrasi bangsa yang menanamkan saling pengertian dan penghormatan terhadap sesama warganegara tanpa membedakan asal-usul dan latar belakang sosial-budaya, kesukubangsaan, keagamaan, kedaerahan dan rasial. Pendidikan sekolah juga dapat berfungsi sebagai peredam potensi konflik dalam masyarakat majemuk dengan multi kulurnya, apabila diselenggarakan dengan benar dan secara berkesinambungan. Di samping pendidikan, penegakan hukum diperlukan untuk menjain keadilan sosial dan demokratisasi kehidupan berbangsa dalam era reformasi yang memicu perlembangan sosial-budaya dewasa ini. Kebanyakan orang tidak menyadari dampak sosial reformasi, walaupun mereka dengan lantangnya menuntut penataan kembali kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sesungguhnya reformasi mengandung muatan perubahan sosial-budaya yang harus diantisipasi dengan kesiapan masyarakat untuk menerima pembaharuan yang seringkali menimbulkan ketidak pastian dalam prosesnya.
Tanpa penegakan hukum secara transparan dan akuntabel, perkembangan sosial-budaya di Indonesia akan menghasilkan bencana sosial yang lebih parah, karena hilangnya kepercayaan masyarakat akan mendorong mereka untuk bertindak sendiri sebagaimana nampak gejala awalnya dewasa ini. Lebih berbahayalagi kalau gerakan sosial itu diwarnai kepercayaan keagamaan, seperti penatian datangnya ratu adil dan gerakan pensucian (purification) yang mengharamkan segala pembaharuan yang dianggap sebagai “biang” kekacauan. Betapaun masyarakat harus siap menghadapi perubahan sosial budaya yang diniati dan mulai dilaksanakan dengan reformasi yang mengandung makna perkembangan ke arah perbaikan tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Jumat, 13 Januari 2012

Manajemen Terakreditas A

lmu manajemen berkembang sejalan dengan era globalisasi dan information communication technology yang memberikan pemahaman tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajerial. Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.

Pilihan Peminatan :

  1. Manajemen Pemasaran
  2. Manajemen Keuangan
  3. Manajemen Bisnis Internasional

Program Studi Akuntansi Universitas Esa Unggul menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi yaitu mampu menguasai aplikasi akuntansi dan keuangan, pemeriksaan dan analisis atas laporan keuangan komersial perusahaan dan sektor publik sebagai manajer maupun entrepreneur yang mampu menciptakan dan mengembangkan serta melaksanakan sistem dan prosedur akuntansi dan keuangan secara profesional serta mampu memahami perkembangan teknologi sistem informasi bidang akuntasi dan keuangan yang aplikatif.


Pilihan Peminatan
  1. Auditing
  2. Akuntansi Manajemen
  3. Akuntansi Sektor Publik
                                                        

                                             

                                              
                                                 









Rabu, 04 Januari 2012

Fakultas Ekonomi (Management)

Perkenalkan nama saya Yusfita biasa di panggil Fitha. saya adalah mahasiswi Universitas Esa unggul  Fakultas ekonomi Jurusan Manajemen, banyak teman-teman yang masuk jurusan tersebut. saya senang rasanya bisa masuk ke Fakultas dan Jurusan tersebut. termasuk teman - teman saja juga. di Jurusan tersebut saya mengambil Jurusan Manajemen maka itu pula saya ke depannya insya allah ingin bekerja di suatu perusahaan yang saya impikan. semoga itu terwujud di benak saya. saya juga mempunyai banyak teman di Universitas Esa unggul dan teman - temannya baik - baik pula. di samping itu di Jurusan Manajemen yang saya tahu terbagi menajadi beberapa kelompok Jurusan Manajemen yaitu : Manajmen Pemasaran, Manajemen bisnis, Manajemen Sumber Daya Alam, Manajemen Keuangan dan Manajemen Operasional.
Selain itu nanti di semester 3 saya beserta teman - teman saya akan mengambil 1 jurusan dari beberapa jurusan tersebut. saya ingin mengambil Jurusan Manajemen keuangan kalau bisa, di samping itu ada beberapa pelajaran  semester pertama yang saya pelajari yaitu :
- Pengantar Bisnis
- Ekonomi Koperasi
- Statistika
- Pengantar Aplikasi Komputer
- TOEFL/TOEIC
- Matematika
- Aspek hukum
- Pengantar Akutansi 1


Dari ke 8 pelajaran tersebut saya ingin sekali mendapatkan IP diatas 3,28 kalau bisa karna saya ingin nantinya mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan begitu juga pelajaran yang kurang saya mengerti ingin saya pelajari lagi dan lebih di pahami lagi ..